Artikel mengenai juice ini saya ambil dari panduan terapi Gerson (Gerson Therapy, GT), namun sebenarnya isinya universal dan bisa serta perlu diketahui/digunakan, walaupun anda tidak menggunakan GT. Gerson Therapy mendudukkan pemakaian juice sebagai salah satu pilar terapi ini. Begitu pentingnya sehingga sering juga disebut sebagai Juice Therapy, yang akhirnya dikembangkan, dipakai, dan ditiru oleh sejumlah practitioner lainnya. Air perasan buah-buahan dan sayuran ini dipercaya sanggup memberikan nutrisi yang besar bagi tubuh, menumbuhkan sel-sel baru yang sehat, dan secara tidak langsung turut menyembuhkan masalah-masalah kesehatan.
Dari seluruh jenis makanan yang tersedia di dunia ini, sayur-sayuran dan buah-buahan merupakan satu-satunya makanan yang dapat menimbulkan regenerasi pada sel tubuh kita. Dengan alasan ini sayuran dan buah dikonsumsi oleh para penderita penyakit berat misalnya kanker, agar semua sel yang mati akibat penyakit itu ataupun akibat pengobatan yang dilakukan, dapat dibangun kembali.
Enzyme dan vitamin yang ada pada sayuran dan buah itu juga ternyata bersifat therapeutic, yang berarti ia memiliki sifat mengobati penyakit yang ada pada tubuh. Dengan alasan ini sering terjadi orang merasakan demam setelah meminum segelas juice. Ini terjadi karena berlangsung proses penyembuhan di dalam badan (healing process).
Dengan fungsi juice yang cukup besar ini, perlakuan terhadap juice, bahan, cara membuat, cara mengkonsumsi, dan lainnya perlu diketahui agar dapat berfungsi secara efektif dan optimum.
Hal terpenting dari perlakuan juice ini adalah bagaimana cara membuat dan cara meminumnya. Mungkin anda merasa heran mengapa hal ini menjadi pokok bahasan. Semua keluarga sudah terbiasa membuat juice (dengan juicer atau alat lainnya) dan minum juice, rasanya aneh kalau harus dipelajari. Pada kenyataannya itulah yang terjadi. Kedua hal ini dianggap begitu mudahnya namun ternyata SALAH sehingga lebih dari 90% juice yang dibuat dan diminum hanya memberi manfaat yang rendah kepada manusia.
Lalu apa yang perlu kita ketahui tentang juice?
BAHAN UNTUK MEMBUAT JUICE
Pada dasarnya semua buah-buahan dan sayuran dapat digunakan untuk membuat juice, selama tidak mengandung lemak (buah advocado) atau zat yang dapat menimbulkan iritasi dan alergi (nenas, strawberry dan jenis berry lain, namun kalau tidak alergi tetap dapat dikonsumsi). Bahan dipakai secara mentah, tidak dimasak. Gunakan bahan yang organik dan natural yang tidak terkontaminasi oleh bahan toxic atau pestisida. Terutama untuk orang yang sakit, usahakan jangan memberikan bahan makanan yang terkontaminasi oleh pestisida dan zat kimia berbahaya. Sebagai contoh, pasien kanker cenderung lebih sensitif terhadap pestisida dibandingkan dengan orang sehat atau yang berpenyakit lainnya.
Yang dimaksud natural adalah tanaman yang ditanam di tanah, bukan hidroponic, airophonic, atau teknik penanaman tanpa tanah lain. Tanaman yang dihasilkannya tidak mengandung bahan nutrisi dan mineral yang lengkap dibandingkan dengan yang ditanam di tanah. Dalam keadaan di mana bahan organik susah diperoleh, bahan yang non-organik tetap dapat digunakan dengan benar-benar mencuci bahan ini dengan baik dan selalu direndam selama 5 menit terlebih dahulu dengan air yang telah ditetesi dengan hidrogen peroxida (H2O2) (2 liter air dicampur dengan satu sendok teh H2O2 3%, dapat dibeli di apotik dan harganya murah). Ini gunanya agar pestisida yang ada di kulit makanan itu larut dan dibersihkan.
Bila anda melakukan juice therapy, gunakan saja tanaman lokal, di mana anda dapat langsung mengunjungi produsen/petani dan memastikan bahwa produk mereka benar-benar organik. Jangan terpaku dengan jenis buah impor. Buah lokal sama baiknya, bahkan relatif lebih segar. Anda dapat memanfaatkan semangka, melon, jambu air, jambu kelutuk, belimbing, mangga, terong belanda, jeruk manis, jeruk bali, jeruk nipis, sirsak, timun suri, timun, dan buah-buahan lain yang selalu ada tersedia di pasar.
Pisang dan pepaya dapat dimakan begitu saja, namun di-juice juga cukup enak. Untuk orange, lebih gampang diperah saja dengan piring peremas jeruk. Demikian juga dengan sayuran, anda dapat menggunakan wortel, kol hijau, kol merah, berbagai jenis selada, sawi, bayam, pok choi, kacang panjang, tauge, dan jenis sayuran lain yang rasanya cukup oke untuk dimakan (sayuran biasanya sedikit langu rasa dan baunya, sehingga kadang dicampur dengan buah agar rasanya lebih enak)
MENGAPA DIBUAT MENJADI JUICE, TIDAK LANGSUNG DIMAKAN?
Sebenarnya secara umum yang terbaik adalah memakan semuanya secara langsung. Juice hanya diperlukan untuk praktisnya saja. Coba bayangkan, untuk penderita kanker, terapi GT mengharuskan meminum 13 gelas (ukuran 200 ml) setiap hari. Ini sama dengan meminum kurang lebih 3 liter juice. Bila harus dimakan, juice ini setara dengan 9 Kg buah atau sayur setiap hari. Jelas tidak mungkin dapat dilakukan. Karena itu bahan tadi diperah juice-nya dan diminum untuk memudahkan.
Ada alasan lain mengapa membuat juice lebih baik daripada memakan langsung. Dalam kasus khusus, juice juga dibuat dengan meremas buah dengan tekanan tinggi dengan maksud agar enzym2 tambahan yang ada di dalam daging buah keluar dan dapat dimanfaatkan didalam tubuh. Biasanya buah dimasukkan kedalam juicer, sedangkan ampasnya kemudian dipress lagi untuk diambil juice tambahannya menggunakan alat press berkekuatan tinggi (1 ton press). Bila buah dimakan begitu saja, maka sejumlah enzyme dan kandungan buah/sayur tadi tidak dapat keluar begitu saja untuk masuk ke dalam darah dan akhirnya terbuang percuma. Padahal enzyme ini biasanya bersifat “therapeutic” dan sangat diperlukan oleh manusia. Kegunaan juicer adalah untuk mengeluarkan enzyme ini.
CARA MEMBUAT JUICE
Cara yang paling sederhana adalah meremas bahan tadi hingga keluar airnya. Untuk dapat mengeluarkan seluruh cairan tanaman ini mungkin diperlukan alat yang dapat menekan air dari tanaman hingga keluar. Tetapi ternyata mayoritas alat yang dikatakan sebagai juicer ternyata tidak bagus performance-nya. Juicer yang dijual di toko-toko itu pada umumnya juicer berotasi tinggi, di mana pisaunya berputar horizontal dengan kecepatan tinggi.
Juicer yang baik adalah alat pemeras dengan rotasi yang rendah. Biasanya alat ini merupakan satu atau dua tuas berputar yang memerah sayuran (single screw or twin screw slow rotation juicer). Alat ini memisahkan air dan ampasnya (pulp). Di dalam ampas masih ada air, nutrisi, dan enzyme yang masih dapat diolah di mesin perah. Beberapa juicer mengkombinasikan kedua alat ini. Alat press tidak selalu diperlukan, namun untuk penderita sakit hal ini dianjurkan karena hasil perahan terakhir ini mengandung sejumlah enzyme yang baik untuk penderita sakit.
Pada juicer berotasi tinggi yang menggunakan pisau centrifugal, enzyme pada cairan akan mati karena timbulnya electromagnetic pada dinding juicer dan pisau. Karenanya kualitas juice akan menurun. Vitaminnya masih tetap ada, namun enzyme jauh menurun. Hasilnya akan jauh berbeda, terutama untuk perawatan atau pengobatan tertentu. Juice yang “buruk” tidak akan memperlihatkan “reaksi penyembuhan” pada pemakainya.
Juice tidak boleh dicampur dengan air atau ditambah es. Bila ingin dingin, masukkan ke dalam kulkas. Juice juga tidak boleh dibiarkan bermalam sebelum diminum. Usahakan diminum paling lama 2 jam setelah dibuat, atau maksimum 4 jam bila dimasukkan ke dalam kulkas. Bila lebih lama dari waktu tadi, enzyme telah mati dan anda hanya mengkonsumsi juice buah yang memiliki vitamin saja. Khasiatnya kurang dari 50% dari yang seharusnya.
CARA MEMINUM JUICE
Juice tidak boleh diminum begitu saja, ditelan dengan segera, dan masuk ke perut. Perut kita tidak memiliki kemampuan cepat untuk menarik unsur yang ada di dalam juice. Perut memerlukan enzyme yang banyak agar proses pengolahannya berjalan sempurna dan cepat. Bila tidak maka juice akan terus saja lewat ke dalam usus besar beserta semua nutrisi yang masih tertinggal didalamnya. Jadinya mubazir dan untuk itu perlu tahu cara baik untuk meminum juice.
Juice diminum dengan cara lambat dan teratur. Masukkan seteguk kedalam mulut, biarkan berdiam di dalam mulut selama 5-15 detik agar enzyme yang ada pada air liur bercampur dengan juice, baru ditelan. Dengan demikian untuk meminum segelas juice, perlu paling tidak 2-3 menit. Inilah cara yang baik. Ini hampir sama dengan orang yang meminum anggur (wine). Juice juga sebaiknya diminum sebelum makanan utama, bukan sebaliknya. Katakanlah setengah jam atau sejam sebelum makan siang atau malam, anda dapat meminum juice, bukan setelahnya. Hal ini perlu agar pada saat anda minum juice, enzyme di mulut dan perut masih banyak tersedia, sehingga juice dapat diproses dengan baik, tidak tercampur dengan makanan lainnya.
BAGAIMANA DENGAN JUICE YANG TERSEDIA DI PASAR?
Juice yang sudah di dalam kemasan botol, kotak, atau apapun bentuk kemasannya, jangan diminum. Pertama-tama biasanya ada pengawet, dan kedua (yang terpenting) adalah karena juice ini tidak mengandung enzyme lagi. Kalau juice yang baru dibuat, lihat dahulu alat juicernya. Bila memakai juicer dengan rotasi cepat (seperti gelas besar itu), jangan diminum. Beli saja buahnya dan makan seperti rujak.
JADWAL UNTUK MINUM JUICE
Pada dasarnya tidak ada jadwal untuk minum juice. Anda bisa minum juice kapan saja dan sebanyak yang anda suka. Hanya saja usahakan waktunya sebelum mengkonsumsi makanan berat. Untuk yang terbiasa hanya minum satu-dua gelas sehari, lebih baik diminum sebelum makan sehingga penyerapan enzyme-nya efektif. Khusus untuk yang melakukan coffee enema, dianjurkan meminum 1-2 gelas juice segera setelah enema, karena dihawatirkan ada electrolit di darah yang terbuang selama enema dan perlu diganti oleh juice. Bagi penderita kanker dengan pengobatan GT, untuk ”protokol penuh” penderita perlu minum 13 gelas setiap hari, berarti rata-rata segelas setiap jamnya. Untuk yang melakukan protokol tidak penuh jumlahnya dapat disesuaikan, tentunya lebih rendah. Khusus untuk pengobatan Gerson Therapy, jumlah buah-buahan dan sayuran (organik) yang dibutuhkan sangat banyak, dan butuh tenaga extra hanya untuk membuat juice-nya. Cukup menguras tenaga.
Semoga dapat dilakukan dengan baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar